m eremas waktu ... memutilasinya seperti potongan daging sapi...
menyilaukanku untuk tuntaskan halaman tengah ... martir bukan petir ...
sejarahku terlipati tanpa satu bentuk pun menjadi...
kau lupa jika hari ini,... aku adalah sosok tubuh,... bukan sekedar daging ...
seutuhnya aku adalah tubuh dengan jutaan kehidupan melengkapiku...
lalu ku eja setiap bagian itu,... merauknya dan menggumpal diotakku...
kau pun tahu,.. kita tak bisa selamanya beku... hanya menikmati hari ... sesalkan semua yang terjadi...
biarkan saja kaki memapah dunia tua kita...menopang nya dengan semangkuk harapan dipagi hari...
karena pagi tak pernah tepati janji,...hanya embun yang selalu menghiasi surga kita dipelupuk mata sunyi....
dan kau pun tahu,.. rasa itu telah ku pilih dengan sebuah nama ...
telah ku jinakan dengan selembar kertas berwarna merah berfoto pahlawan ....
jika mereka tahu ... kau disana menungguku... selinapkan suara hujan dirintik kamar yang pecah sisa pertempuran tadi malam...
aku mengerti .... aku adalah sesosok tubuh.... dengan nyawa ..... dari segumpal darah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar